Monday, February 27, 2012

Belajar Menjadi Hacker

Hacker dengan keahliannya dapat

melihat & memperbaiki kelemahan

perangkat lunak di komputer;

biasanya kemudian di publikasikan

secara terbuka di Internet agar

sistem menjadi lebih baik. Sialnya,

segelintir manusia berhati jahat

menggunakan informasi tersebut

untuk kejahatan – mereka biasanya

disebut cracker. Pada dasarnya

dunia hacker & cracker tidak

berbeda dengan dunia seni, disini

kita berbicara seni keamanan

jaringan Internet.

Saya berharap ilmu keamanan

jaringan di tulisan ini digunakan

untuk hal-hal yang baik – jadilah

Hacker bukan Cracker. Jangan

sampai anda terkena karma karena

menggunakan ilmu untuk merusak

milik orang lain. Apalagi, pada saat

ini kebutuhan akan hacker semakin

bertambah di Indonesia dengan

semakin banyak dotcommers yang

ingin IPO di berbagai bursa saham.

Nama baik & nilai sebuah dotcom

bisa jatuh bahkan menjadi tidak

berharga jika dotcom di bobol.

Dalam kondisi ini, para hacker di

harapkan bisa menjadi konsultan

keamanan bagi para dotcommers

tersebut – karena SDM pihak

kepolisian & aparat keamanan

Indonesia amat sangat lemah &

menyedihkan di bidang Teknologi

Informasi & Internet. Apa boleh

buat cybersquad, cyberpatrol swasta

barangkali perlu di budayakan

untuk survival dotcommers

Indonesia di Internet.

Berbagai teknik keamanan jaringan

Internet dapat di peroleh secara

mudah di Internet antara lain di :

http://www.sans.org

http://www.rootshell.com

http://www.linuxfirewall.org/

http://www.linuxdoc.org

http://www.cerias.purdue.edu/

coast/firewalls/

http://www.redhat.com/mirrors/

LDP/HOWTO/

Sebagian dari teknik ini berupa

buku-buku yang jumlah-nya

beberapa ratus halaman yang dapat

di ambil secara cuma-cuma (gratis).

Beberapa Frequently Asked

Questions (FAQ) tentang keamanan

jaringan bisa diperoleh di :

http://www.iss.net/vd/mail.html

http://www.v-one.com/documents/

fw-faq.htm

Dan bagi para experimenter

beberapa script / program yang

sudah jadi dapat diperoleh antara

lain di :

http://bastille-

linux.sourceforge.net/

http://www.redhat.com/support/

docs/tips/firewall/

firewallservice.html

Bagi pembaca yang ingin

memperoleh ilmu tentang jaringan

dapat di download secara cuma-

cuma dari :

http://pandu.dhs.org

http://www.bogor.net/idkf/

http://louis.idaman.com/idkf

Beberapa buku berbentuk softcopy

yang dapat di ambil gratis dapat di

ambil dari http://pandu.dhs.org/

Buku-Online/ . Kita harus berterima

kasih terutama kepada team Pandu

yang dimotori oleh I Made Wiryana

untuk ini. Pada saat ini, saya tidak

terlalu tahu adanya tempat diskusi

Indonesia yang aktif membahas

teknik-teknik hacking ini – tetapi

mungkin bisa sebagian di diskusikan

di mailing list lanjut seperti kursus-

linux@yahoogroups.com & linux-

admin@linux.or.id yang di

operasikan oleh Kelompok

Pengguna Linux Indonesia (KPLI)

http://www.kpli.or.id

Cara paling sederhana untuk

melihat kelemahan sistem adalah

dengan cara mencari informasi dari

berbagai vendor misalnya di http://

www.sans.org/newlook/

publications/roadmap.htm#3b

tentang kelemahan dari sistem yang

mereka buat sendiri. Di samping,

memonitoring berbagai mailing list

di Internet yang berkaitan dengan

keamanan jaringan seperti dalam

daftar http://www.sans.org/

newlook/publications/

roadmap.htm#3e

Dijelaskan oleh Front-line

Information Security Team,

“Techniques Adopted By ‘System

Crackers’ When Attempting To

Break Into Corporate or Sensitive

Private Networks,” fist@ns2.co.uk

http://www.ns2.co.uk . Seorang

Cracker umumnya pria usia 16-25

tahun. Berdasarkan statistik

pengguna Internet di Indonesia

maka sebetulnya mayoritas

pengguna Internet di Indonesia

adalah anak-anak muda pada usia

ini juga. Memang usia ini adalah

usia yang sangat ideal dalam

menimba ilmu baru termasuk ilmu

Internet, sangat disayangkan jika

kita tidak berhasil menginternetkan

ke 25000 sekolah Indonesia – karena

tumpuan hari depan bangsa

Indonesia berada di tangan anak-

anak muda kita ini.

Nah, para cracker muda ini

umumnya melakukan cracking

untuk meningkatkan kemampuan /

menggunakan sumber daya di

jaringan untuk kepentingan sendiri.

Umumnya para cracker adalah

opportunis. Melihat kelemahan

sistem dengan mejalankan program

scanner. Setelah memperoleh akses

root, cracker akan menginstall pintu

belakang (backdoor) dan menutup

semua kelemahan umum yang ada.

Seperti kita tahu, umumnya

berbagai perusahaan / dotcommers

akan menggunakan Internet untuk

(1) hosting web server mereka, (2)

komunikasi e-mail dan (3)

memberikan akses web / internet

kepada karyawan-nya. Pemisahan

jaringan Internet dan IntraNet

umumnya dilakukan dengan

menggunakan teknik / software

Firewall dan Proxy server. Melihat

kondisi penggunaan di atas,

kelemahan sistem umumnya dapat

di tembus misalnya dengan

menembus mailserver external /

luar yang digunakan untuk

memudahkan akses ke mail keluar

dari perusahaan. Selain itu, dengan

menggunakan agressive-SNMP

scanner & program yang memaksa

SNMP community string dapat

mengubah sebuah router menjadi

bridge (jembatan) yang kemudian

dapat digunakan untuk batu

loncatan untuk masuk ke dalam

jaringan internal perusahaan

(IntraNet).

Agar cracker terlindungi pada saat

melakukan serangan, teknik

cloacking (penyamaran) dilakukan

dengan cara melompat dari mesin

yang sebelumnya telah di

compromised (ditaklukan) melalui

program telnet atau rsh. Pada mesin

perantara yang menggunakan

Windows serangan dapat dilakukan

dengan melompat dari program

Wingate. Selain itu, melompat

dapat dilakukan melalui perangkat

proxy yang konfigurasinya kurang

baik.

Setelah berhasil melompat dan

memasuki sistem lain, cracker

biasanya melakukan probing

terhadap jaringan dan

mengumpulkan informasi yang

dibutuhkan. Hal ini dilakukan

dengan beberapa cara, misalnya (1)

menggunakan nslookup untuk

menjalankan perintah ‘ls ’ , (2)

melihat file HTML di webserver

anda untuk mengidentifikasi mesin

lainnya, (3) melihat berbagai

dokumen di FTP server, (4)

menghubungkan diri ke mail server

dan menggunakan perintah ‘expn ’,

dan (5) mem-finger user di mesin-

mesin eksternal lainnya.

Langkah selanjutnya, cracker akan

mengidentifikasi komponen

jaringan yang dipercaya oleh system

apa saja. Komponen jaringan

tersebut biasanya mesin

administrator dan server yang

biasanya di anggap paling aman di

jaringan. Start dengan check akses

& eksport NFS ke berbagai direktori

yang kritis seperti /usr/bin, /etc

dan /home. Eksploitasi mesin

melalui kelemahan Common

Gateway Interface (CGI), dengan

akses ke file /etc/hosts.allow.

Selanjutnya cracker harus

mengidentifikasi komponen

jaringan yang lemah dan bisa di

taklukan. Cracker bisa mengunakan

program di Linux seperti ADMhack,

mscan, nmap dan banyak scanner

kecil lainnya. Program seperti ‘ps’ &

‘netstat’ di buat trojan (ingat cerita

kuda troya? dalam cerita klasik

yunani kuno) untuk

menyembunyikan proses scanning.

Bagi cracker yang cukup advanced

dapat mengunakan aggressive-

SNMP scanning untuk men-scan

peralatan dengan SNMP.

Setelah cracker berhasil

mengidentifikasi komponen

jaringan yang lemah dan bisa di

taklukan, maka cracker akan

menjalan program untuk

menaklukan program daemon yang

lemah di server. Program daemon

adalah program di server yang

biasanya berjalan di belakang layar

(sebagai daemon / setan).

Keberhasilan menaklukan program

daemon ini akan memungkinkan

seorang Cracker untuk memperoleh

akses sebagai ‘root’ (administrator

tertinggi di server).

Untuk menghilangkan jejak,

seorang cracker biasanya

melakukan operasi pembersihan

‘clean-up’ operation dengan cara

membersihkan berbagai log file.

Dan menambahkan program untuk

masuk dari pintu belakang

‘backdooring’. Mengganti

file .rhosts di /usr/bin untuk

memudahkan akses ke mesin yang

di taklukan melalui rsh & csh.

Selanjutnya seorang cracker dapat

menggunakan mesin yang sudah

ditaklukan untuk kepentingannya

sendiri, misalnya mengambil

informasi sensitif yang seharusnya

tidak dibacanya; mengcracking

mesin lain dengan melompat dari

mesin yang di taklukan; memasang

sniffer untuk melihat / mencatat

berbagai trafik / komunikasi yang

lewat; bahkan bisa mematikan

sistem / jaringan dengan cara

menjalankan perintah ‘rm -rf / &’.

Yang terakhir akan sangat fatal

akibatnya karena sistem akan

hancur sama sekali, terutama jika

semua software di letakan di

harddisk. Proses re-install seluruh

sistem harus di lakukan, akan

memusingkan jika hal ini dilakukan

di mesin-mesin yang menjalankan

misi kritis.

Oleh karena itu semua mesin &

router yang menjalankan misi kritis

sebaiknya selalu di periksa

keamanannya & di patch oleh

software yang lebih baru. Backup

menjadi penting sekali terutama

pada mesin-mesin yang

menjalankan misi kritis supaya

terselamatkan dari ulah cracker

yang men-disable sistem dengan

‘rm -rf / &’.

Bagi kita yang sehari-hari bergelut

di Internet biasanya justru akan

sangat menghargai keberadaan

para hacker (bukan Cracker).

Karena berkat para hacker-lah

Internet ada dan dapat kita nikmati

seperti sekarang ini, bahkan terus

di perbaiki untuk menjadi sistem

yang lebih baik lagi. Berbagai

kelemahan sistem di perbaiki

karena kepandaian rekan-rekan

hacker yang sering kali

mengerjakan perbaikan tsb. secara

sukarela karena hobby-nya. Apalagi

seringkali hasil hacking-nya di

sebarkan secara cuma-cuma di

Internet untuk keperluan

masyarakat Internet. Sebuah nilai &

budaya gotong royong yang mulia

justru tumbuh di dunia maya

Internet yang biasanya terkesan

futuristik dan jauh dari rasa sosial.

Pengembangan para hobbiest

hacker ini menjadi penting sekali

untuk keberlangsungan / survival

dotcommers di wahana Internet

Indonesia. Sebagai salah satu bentuk

nyatanya, dalam waktu dekat Insya

Allah sekitar pertengahan April

2001 akan di adakan hacking

competition di Internet untuk

membobol sebuah server yang telah

di tentukan terlebih dahulu.

Hacking competition tersebut di

motori oleh anak-anak muda di

Kelompok Pengguna Linux

Indonesia (KPLI) Semarang yang

digerakan oleh anak muda seperti

Kresno Aji (masaji@telkom.net),

Agus Hartanto

(hartx@writeme.com) & Lekso Budi

Handoko

(handoko@riset.dinus.ac.id).

Seperti umumnya anak-anak muda

lainnya, mereka umumnya bermodal

cekak – bantuan & sponsor tentunya

akan sangat bermanfaat dan

dinantikan oleh rekan-rekan muda

ini.

Mudah-mudahan semua ini akan

menambah semangat pembaca,

khususnya pembaca muda, untuk

bergerak di dunia hacker yang

mengasyikan dan menantang. Kalau

kata Captain Jean Luc Picard di Film

Startrek Next Generation, “To

boldly go where no one has gone

before”.


Published with Blogger-droid v2.0.4