Password
sebuah akun milik seseorang
sejatinya merupakan ranah
privasi yang harus dihormati
dan tak sembarangan
dimasuki. Namun, hal ini tak
berlaku di sebuah
departemen Amerika Serikat
(AS).
Adalah Maryland Department
of Corrections (DOC), yakni
Departemen Keamanan
Publik dan Lembaga
Pemasyarakatan AS yang
mewajibkan calon karyawan
untuk menyerahkan
password akun Facebook-nya
ketika melamar pekerjaan.
Password tersebut akan
digunakan untuk mengetahui
secara detail profil sang
pelamar.
Tak hanya itu, DOC juga
pernah meminta pelamar
untuk membuka akun
Facebook di depan
pewawancara dan
menujukkan pesan pribadi di
inbox, foto, postingan di
wall, dan lainnya.
Praktek ini kemudian
mendapat protes keras dari
American Civil Liberties
Union (ACLU).
Tak hanya calon pelamar
saja, pekerja yang sudah
berstatus karyawan pun
ternyata akun Facebook-nya
masih diawasi. Robert
Collins, salah satu karyawan
mengaku bahwa password
email dan Facebook miliknya
telah diketahui perusahaan
selama bertahun-tahun.
"Saya warga AS yang tidak
melanggar hukum, dan tidak
melakukan kejahatan apapun,
dan disini saya memiliki
calon istri. Saya merasa
terganggu saat akan
melakukan komunikasi
pribadi, mengingat informasi
pribadi dapat diidentifikasi,"
ujar Collins dalam sebuah
wawancara oleh ACLU.
Setelah Collins melaporkan
hal ini kepada ACLU, DOC
menunda kebijakan meminta
password selama 45 hari.
Namun, belum ada kepastian
kebijakan ini akan
dihapuskan.
Sebelumnya, DOC hanya
menerima 7 orang dari 2.689
pelamar, hanya berdasarkan
isi profil Facebook mereka.
Fred Wolens, juru bicara
Facebook mengatakan bahwa
meminta password akun
merupakan sebuah tindakan
pelanggaran.
"Berdasarkan ketentuan
kami, hanya pemegang
alamat email dan password
pertama yang dianggap
sebagai pemilik akun
Facebook dan kami melarang
siapapun meminta informasi
login atau mengakses akun
milik orang lain," ujar
Wolens.
Bagaimanapun, sebuah
penelitian telah menemukan
bahwa Facebook dapat
membantu seseorang
mendapatkan pekerjaan.
Peneliti dari Northern Illinois
University mempelajari profil
seseorang selama kurang
dari 10 menit dan langsung
bisa memprediksi level
sukses pemilik akun dalam
pekerjaannya.
Hasil penelitian ini lebih
cepat dibandingkan
menggunakan tes personaliti
standar yang biasa
digunakan.
Sumber : PCMagazine

Published with Blogger-droid v2.0.4