
Belajar aksara Jawa dengan
cara konvensional biasanya
membosankan. Namun, bila
belajar bahasa Jawa dengan
menggunakan audio, video,
dan kinestetik tentu akan
lebih menyenangkan.
Estu Pitarto, guru SD Islam Al
Azhar 14 Semarang ini
membuat media
pembelajaran berupa CD
interaktif berjudul "Ayo Sinau
Aksara Jawa" untuk membuat
belajar aksara Jawa menjadi
menyenangkan.
Estu membuat media
pembelajaran tersebut
karena siswa cenderung
bosan belajar aksara Jawa
yang cenderung ribet dan
cara pengajaran yang
monoton sejak dulu.
"Dengan metode permainan
puzzle, anak-anak bisa
belajar sambil bermain,
khususnya mata pelajaran
Aksara Jawa ini," kata Estu
selepas presentasi di acara
National Innovative Teachers
Competition yang diadakan
Microsoft di Cafe Pad@28
Jakarta, Jumat (16/3/2012).
Pada awalnya, CD interaktif
ini hanya ditujukan khusus
kelas 3 SD. Sehingga isi
materinya masih sederhana
sesuai kurikulum yang
diajarkan di SD kelas 3.
Namun ternyata Estu juga
memberikan pelajaran
tambahan bagi siswa baru,
terutama bagi siswa yang
berasal dari luar Jawa.
"Orang luar Jawa biasanya
sudah malas belajar aksara
Jawa karena mereka tidak
merasa sebagai bagian orang
Jawa. Padahal jika memasuki
sekolah di Jawa, pelajaran
aksara Jawa merupakan
muatan lokal yang bersifat
wajib," katanya.
Dengan menggunakan CD
interaktif tersebut, Estu
mengharap siswa-siswanya
yang berasal dari luar Jawa
bisa mengejar
ketertinggalannya dengan
anak-anak lain yang telah
mempelajari aksara Jawa
sebelumnya.
Sehingga, CD interaktif yang
memakai software
Macromedia Flash tersebut
tidak hanya untuk siswa kelas
3 SD saja, tetapi juga bisa
digunakan oleh siapa saja
yang ingin mempelajari
aksara Jawa.
Harapan Estu, aksara Jawa
merupakan salah satu
budaya daerah. Sedangkan
budaya daerah adalah bagian
dari kebudayaan nasional.
Dengan mengajarkan dan
mempelajari budaya daerah
maka hal tersebut turut serta
melestarikan kebudayaan
nasional.
CD interaktif besutan Estu ini
merupakan game interaktif
yang memenangkan National
Innovative Teachers
Competition 2011 yang
diadakan Microsoft. Game ini
memenangkan dalam
kategori "Most Innovative".
Kegiatan National Innovative
Teachers Competition
tersebut merupakan agenda
tahunan Microsoft yang telah
dilakukan sejak 2004. Pada
tahun 2011 lalu, ada sekitar
lebih dari 100 guru di
seluruh Indonesia yang
mengikuti kompetisi ini,
namun hanya sekitar 80 karya
yang dinilai lolos oleh juri.
Kemudian, kegiatan yang
diselenggarakan oleh
Microsoft Indonesia dan
Badan Pengembangan SDM
Indonesia dan Penjaminan
Mutu Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI ini
mengumumkan empat
pemenang dari setiap
kategori.
Pemenangnya adalah Estu
Pinarto, guru SD Islam Al
Azhar 14 yang memenangkan
kategori "Most Innovative"
dengan karya "Ayo, Sinau
Aksara Jawa". Nura Uma
Annisa, guru KB-TK Islam Al
Azhar 22 Semarang dengan
karya "Mari Mengenal
Indonesia" sebagai
pemenang "Most
Edutaining".
Sementara Argo Suseno,
guru SD Al Irsyad Al
Islamiyah 01 Purwokerto
dengan karya "Game
Interaktif Mengenal Alat
Komunikasi dan Informasi"
sebagai pemenang "Most
Creative". Serta Dodik
Isdiyantoro, guru SMPN 3
Satu Atap Miri Sragen
dengan karya "Pesawat
Sederhana" menjadi
pemenang "Most Original".
Education Lead Public Sector
Microsoft Indonesia, Mutia
Nandika menjelaskan
keempat pemenang ini akan
berangkat ke Auckland, New
Zealand untuk mengikuti
Microsoft Partners in
Learning Asia and Pacific
Forum 2012 pada 20-22
Maret mendatang.
"Mereka akan bertemu
dengan guru-guru dari 22
negara di dunia. Harapannya
mereka bisa berbagi teknik
pengajaran inovatif berbasis
TIK," jelasnya.
Partners in Learning Manager
Microsoft Indonesia, Obert
Hoseanto menjelaskan di
Auckland nanti juga akan
ditentukan pemenang yang
akan mewakili setiap negara
ke Athena Yunani dalam
acara Microsoft Partners in
Learning Global Forum 2012.
Kegiatan tersebut akan
dilakukan pada November
2012.
Bagi guru-guru yang
menginginkan mengikuti
kegiatan kompetisi ini,
Microsoft Indonesia akan
membuka kembali kompetisi
ini setiap tahun.
"Untuk kompetisi tahun 2013,
kami akan membuka dan
mengumumkan pada
September 2012," kata
Obert.
Published with Blogger-droid v2.0.4