
Sebuah
permainan berbasis web
besutan Toge Production,
Reich of Darkness,
menempatkan pemain di
sudut pandang negara poros
dalam sejarah alternatif
perang dunia. Pemain harus
mengendalikan prajurit untuk
mengalahkan pasukan negara
sekutu.
Dirilis sejak tanggal 15 Maret
2011, judul ini sudah
dimainkan hampir 220.000
kali dan sempat
mendapatkan rating 10 di
skala 10. Permainan ini
mengawinkan genre strategi
dengan tower defense .
Meskipun terkesan
sederhana, gameplay -nya
ternyata cukup membuat
ketagihan.
Toge Production adalah
studio game yang berbasis di
daerah Lippo Karawaci,
Tangerang, Banten.
Cara memainkan Reich of
Darkness hampir mirip
dengan game andalan Toge
Production, yakni
Necronator. Dalam setiap
tingkatan, pemain mengutus
pasukan untuk menyerbu
pasukan musuh dan
kemenangan dicapai bila
markas mereka berhasil
dikalahkan. Gaya grafis yang
diusung dalam permainan ini
adalah piksel berpadu
dengan gaya anime sewaktu
layar briefing.
Manajer Operasional Toge
Production, Jonathan Manuel
Gunawan, menjelaskan
bahwa penggunaan gaya
visual ala piksel dipakai
berdasarkan respon positif
atas game Toge sebelumnya
yang menggunakan gaya
yang sama.
Untuk kali ini, mereka
menggabungkan gaya piksel
yang kotak-kotak dengan
gaya anime yang tegas dan
detail.
Insentif untuk bermain ulang
di game ini sangat tinggi
karena mata uang dalam
permainan ini adalah medal
yang didapatkan bila
melaksanakan syarat tertentu
seperti menang dalam waktu
tertentu, hanya
menggunakan unit tertentu
selama permainan, dan
sebagainya.
Untuk mendapatkannya tidak
bisa dilakukan dalam sekali
jalan tapi melalui tiga
tingkatan kesulitan. Medali
tersebut bisa dipergunakan
untuk meningkatkan daya
serangan, pertahanan,
maupun fitur lainnya.
Keberatan
Permainan ini mengambil
setting waktu tahun 1944
sewaktu negara-negara poros
sudah terdesak oleh negara
sekutu, mereka menemukan
artefak kuno yang memiliki
kekuatan besar.
Mereka pun berhasil
memanfaatkannya dan
berhasil mengubah keadaan
berkat pasukan yang
mengeluarkan sihir serta
robot besar. Inilah sejarah
alternatif yang ditawarkan
Toge kepada para pemain.
Namun, ternyata tidak
semuanya gembira. Ada
pemain yang merasa
tersinggung karena harus
bermain sebagai negara
poros yang bertujuan untuk
mengalahkan negara sekutu.
Bisa jadi, sentimen sejarah
mengenai sepak terjang Nazi
masih memengaruhi
penilaian pemain padahal
Toge sudah menjelaskan
bahwa itu adalah sejarah
alternatif, bukan sejarah
sesungguhnya.
Bahkan, Toge juga tidak
sekalipun menyebut Nazi
meski dalam permainannya
menampilkan referensi Nazi,
termasuk tokoh yang
menyerupai Hitler dengan
tangan kanan menjulur ke
depan dada.
Jonathan menjelaskan,
pihaknya sudah mengubah
beberapa hal, seperti simbol
seperti huruf 'Y' terbalik.
Serta berencana
menambahkan skenario
memainkan tentara negara
sekutu yang balik menyerang
negara poros.
Tak sabar ingin memainkan
game seru ini, langsung saja
masuk
Link ini (ELD)
Published with Blogger-droid v2.0.4