
Email, Twitter
dan Facebook telah jadi "urat
nadi" yang menghubungkan
sebagian besar warga dunia.
Media konvensional pun siap
ditinggalkan.
Menariknya, Indonesia
menjadi salah satu negara
yang masyarakatnya paling
gemar berkomunikasi lewat
jejaring sosial.
Ini adalah kesimpulan dari
sebuah survei Ipsos Global
Public Affairs kepada 19.216
orang dewasa di 24 negara,
antara lain Argentina,
Australia, Belgia, Brasil, China,
Inggris, India, Indonesia,
Jepang, Rusia, Arab Saudi,
Afrika Selatan, Korea Selatan,
Spanyol, dan Amerika Serikat.
Dari survei tersebut, terdapat
85% responden menyatakan
telah terhubung secara online
melalui email. Mereka saling
mengirim dan menerima
pesan dengan email.
Kemudian, ada 62%
responden yang
berkomunikasi lewat situs
jejaring sosial, terutama
Facebook dan Twitter.
Khusus di Indonesia,
Argentina, dan Rusia,
masyarakatnya paling sering
berkomunikasi lewat jejaring
sosial.
Menurut penelitian tersebut, 8
dari 10 warga Indonesia selalu
mengunjungi situs jejaring
sosial.
Meskipun Facebook dan situs
jejaring sosial populer lainnya
dibuat oleh orang Amerika
Serikat (AS), namun
presentase pengguna dari AS
selalu tidak masuk lima besar.
Sedangkan Jepang, menjadi
negara terendah (posisi 24)
yang menggunakan jejaring
sosial untuk berkomunikasi.
Fakta banyaknya masyarakat
yang menggunakan email dan
situs jejaring sosial untuk
berkomunikasi, menunjukan
bahwa cara orang
berkomunikasi sudah
bertransformasi.
"Satu sama lain saling
terinterkoneksi dan saling
terlibat," kata Keren Gottfried,
Manager Penelitian Ipsos
Global Public Affairs. Ia
menambahkan, sebagian
besar orang di seluruh dunia
telah berkomunikasi dengan
email dan jejaring sosial.
Untuk negara dengan
penggunaan email tertinggi,
diduduki oleh Hungaria
sebesar 94% responden.
Posisi berikutnya ditempati
oleh negara Swedia, Belgia,
Indonesia, Argentina dan
Polandia.
Jika masyarakat Jepang
terbilang enggan
berkomunikasi dengan situs
jejaring sosial, maka lain
halnya dengan email. 75%
responden dari Jepang gemar
berkomunikasi dengan email,
lalu India 68%, dan Arab Saudi
46%.
Sumber : Reuters
Published with Blogger-droid v2.0.4